Siapa coba yang tidak kenal sama Warren Buffett? Minimal, kita tuh tahu bahwa dia adalah salah satu investor paling sukses dalam sejarah yang punya gaya hidup hemat.
Bayangin deh! Meski punya kekayaan yang nilainya lebih dari 100miliar dolar, beliau tetap menerapkan prinsip pengelolaan keuangan yang bijak dan efisien.
Lalu, apa kabar kita yang nilai kekayaannya saja tidak bisa terhitung karena belum banyak. Masa iya, tidak mau belajar berhemat ala Warren Buffett sih?
Tips Berhemat ala Warren Buffett
Mau kita tuh masih mahasiswa atau sudah menjadi seorang profesional dan ingin membangun stabilitas finansial jangka panjang. Jangan ragu buat menerapkan strategi keuangan ala Warren Buffett!
Emang seperti apa strateginya?
Berikut adalah beberapa prinsip utama dari gaya hidup hemat Buffett yang bisa kita pelajari dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Menjalani Hidup di Bawah Kemampuan Finansial

Salah satu prinsip utama Buffett adalah menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Ia masih tinggal di rumah yang sama sejak tahun 1958, yang dibeli seharga $31.500 di Omaha, Nebraska.
Filosofinya sederhana saja. Kita beli sesuatu berdasarkan kebutuhan bukan sekedar ingin atau hanya karena mampu beli. Apalagi hanya untuk bergaya atau flexing. Big no ya, Gaes!
Toh dengan mengadopsi gaya hidup ini, kita tuh bisa mengalokasikan lebih banyak dana untuk investasi atau keperluan yang lebih produktif.
Selain itu, Buffett menghindari perilaku konsumtif yang sering kali muncul akibat tekanan sosial atau keinginan untuk menunjukkan status ekonomi. Kayaknya, tidak ada dalam kamusnya kata-kata seperti pingin kek orang-orang.
Dalam dunia yang penuh dengan gaya hidup mewah dan konsumsi berlebihan, tetap hidup sesuai dengan kebutuhan adalah langkah cerdas untuk mencapai kebebasan finansial ala Buffett.
2. Menghindari Utang Konsumtif
Kabar soal orang-orang kelilit utang pinjol bukanlah hal yang aneh di jaman sekarang. Lha gimana? Wong aksesnya mudah banget.
Padahal, Buffett sangat menekankan pentingnya mengelola utang dengan bijak. Bukan sembarangan cairin dana atau checkout barang dengan pembayaran paylater, sista.
Orang sekaya Warren Buffet saja malah menghindari penggunaan kartu kredit untuk utang konsumtif. Katanya, utang berbunga tinggi tuh bisa jadi beban finansial yang sulit kita atasi.
Bener sih. Sudahlah sulit karena bunga yang terus mengalir. Eh, kita pula yang tidak mau mengontrol penggunaan utangnya. Berat, Bosque!
Kata Pak Warren nih ya. Semisal terpaksa berutang, pastikan bahwa itu adalah bentuk utang produktif, seperti investasi dalam pendidikan, bisnis, atau aset yang bisa meningkatkan nilai ekonomi.
Contohnya, pakai kartu kredit untuk kebutuhan mendesak memang bisa jadi solusi, tapi jika kita gunakan untuk belanja impulsif, itu justru jadi ancaman bagi stabilitas keuangan.
Oleh karena itu, penting sekali untuk kita punya perencanaan keuangan yang matang dan hindari penggunaan utang tanpa strategi pengembalian yang jelas.
3. Mengontrol Gaya Hidup dan Pengeluaran
Banyak orang sukses cenderung meningkatkan gaya hidup. Iyalah. Pendapatan sudah meningkat. Mau beli apapun ada dananya. Tidak perlu lagi harus memikirkan besok harus bagaimana.
Ya udah deh. Mau beli apa, beli saja. Tak perduli, kita membutuhkannya atau tidak. Yang penting terlihat mampu dan wah dulu deh.
Hal ini tuh sering kita kenal dengan istilah “lifestyle inflation”, yaitu kecenderungan untuk meningkatkan pengeluaran seiring bertambahnya pendapatan.
Tapi, kalian tahu tidak? Pak Warren Buffett malah pilih untuk mempertahankan pola hidup sederhana lho.
Tidak ada ceritanya, beliau beli mobil baru saat mobil lamanya masih bagus. Pak Buffett benar-benar memastikan bahwa pengeluarannya tetap efisien dan tidak membebani keuangan.
Dengan menahan diri dari gaya hidup yang berlebihan, seperti Pak Buffett, kita bisa menyisihkan lebih banyak dana untuk investasi dan tabungan masa depan.
4. Mengalokasikan Dana untuk Investasi yang Produktif
Salah satu kunci kesuksesan finansial Pak Buffett adalah strategi investasinya.
Beliau prefer menanamkan modal pada aset yang memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang ketimbang menghabiskan uang untuk barang konsumtif.
Kalau mau mengikuti Pak Buffett, kita bisa menerapkan prinsipnya dan mulai berinvestasi di instrumen reksa dana, saham atau properti yang emang punya nilai ekonomis yang berkembang.
Ingat pesan Pak Buffett! Pahami investasi sebelum melakukannya. Masih ingat apa kutipan beliau, “Risk comes from not knowing what you’re doing.” (Risiko datang dari ketidaktahuan akan apa yang kamu lakukan).
So, kalau kataku sih sebelum berinvestasi, penting untuk melakukan riset dan memahami instrumen investasi yang akan kita pilih. Jangan sembarangan, Gaes!
5. Menjaga Pola Konsumsi yang Rasional
Meskipun statusnya miliarder, Pak Buffett tetap mengadopsi kebiasaan konsumsi yang sederhana.
Beliau masih sering membeli sarapan murah di restoran cepat saji dan lebih menyukai minuman seperti Coca-Cola ketimbang anggur mahal. Apa artinya?
Kepuasan hidup tidak selalu berbanding lurus sama harga barang yang kita konsumsi. Tapi, bagaimana kita mengelola sumber daya yang sudah kita miliki.
Selain itu, Buffett menghindari pemborosan dalam pengeluaran harian. Dengan cara apa?
Kita bisa mulai mengatur anggaran belanja, hindari pembelian barang secara impulsif dan buat daftar kebutuhan sebelum berbelanja. Dengan begitu, kita pasti bisa mengontrol pengeluaran.
6. Menghindari Perilaku Konsumtif Berbasis Tren
Tren adalah hal yang tidak akan pernah ada habisnya. Saat ini trennya apa, besok atau lusa trennya sudah tidak akan sama.
Kalau kita terus-terusan ingin mengikuti tren yang ada, sudah pasti kita tidak akan mudah menjadi kaya. Mau seperti Pak Buffet? Mending ke laut saja.
Lha gimana? Wong Pak Buffett bukan orang yang mudah tergoda oleh tren konsumsi yang sifatnya hanya sementara. Beliau adalah orang yang selalu berpikir panjang, baik dalam investasi maupun kehidupan sehari-hari.
Sebelum membeli barang, mending pertimbangkan dulu deh nilai guna barangnya seperti apa!
Soalnya, kebanyakan orang, khususnya aku sih, lebih sering menyesal setelah membeli barang yang ternyata tidak kubutuhkan hanya karena tergoda diskonan.
Mending kita lebih selektif dan fokus sama kebutuhan jangka panjang. Biar kita bisa mengelola keuangan dengan lebih baik dan hidup tenang. Termasuk bebas dari hutang.
Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa kuambil dari tips berhemat ala Warren Buffett adalah hiduplah dengan sederhana, hindari utang yang tidak perlu dan berinvestasi dengan cerdas.
Secara ya, kesuksesan finansial tidak hanya bergantung pada berapa banyak pendapatan kita, tapi bagaimana kita mengelola dan mengalokasikan keuangan.
Apalah arti penghasilan tinggi bila kita tidak berhati-hati membelanjakan uang sendiri. Yang ada, belum akhir bulan dana sudah tidak ada, terus kita tergoda untuk berutang akhirnya.
Mengikuti prinsip Pak Buffett akan memudahkan kita membangun fondasi keuangan yang kuat. Sehingga, mencapai kebebasan finansial di masa depan tak lagi melarat.
Postingan ini datang tepat pada waktunya. Umumnya jelang hari raya gini, kita cenderung berubah jadi makhluk konsumtif atas nama kesenangan di hari kemenangan. Padahal esensinya bukan itu, bukan tentang semua wajib baru. Wajib ikut tren. Buktinya sekelas Warren Buffett saja yang uangnya banyak masih hidup dengan menyesuaikan kemampuan dan tidak mau tergerus tren yang sebentar aja udah berganti.
Dan aku setuju banget dengan poin 2 Menghindari Utang Konsumtif. Tanpa disadari utang model begini meskipun kecil akan mengganggu cash flow kita di bulan ke depannya.
Sekelas Warren Buffett saja masih mengamalkan gaya hidup yang dibawah kemampuan finansial ya..
Jadi reminder banget buat saya dan kita semua, apalagi di tengah kondisi saat ini yg serba efisiensi.
Sederhana prinsip finansialnya sebetulnya, ya. Cuma memang belum tentu semua orang bisa. Karena boro-boro berinvestasi. Masih ada yang belum bisa menahan keinginan. Padahal keuangan pas-pasan
Dua hal di atas yang selalu saya praktekan adalah menghindari utang konsumtif (bahkan sebisa mungkin tidak berhutang) dan mengontrol gaya hidup serta pengeluaran. Alhamdulillah dengan disiplin melakukan ini kehidupan finansial saya dan keluarga jadi lebih sehat. Jangan hidup atas keinginan yang tak henti tapi hiduplah berdasarkan kebutuhan. Secukupnya saja.
Wuih daging banget mb infon yg dibagikan. Mantab, jdi makin tahu cara mengelola finansial keluarga.
Setuju banget dengan semua kiat Pak Warren ini
Dia tuh optimalin pemakaian barang, gak beli kalo belum rusak
Apalagi sampai berutang untuk barang yang gak penting, Big No
Saya pernah kepepet utang untuk beli ponsel, karena ponsel lama jatuh ke kolam dan mati
Duh kapok deh, karena tiap bulan serasa dikejar-kejar utang harus bayar cicilan
Keren sekali tips hemat ala Warren Buffett. pantas dia kaya raya hehehe.
Tapi sebenarnya, tipsnya sederhana dan bisa dilakukan semua orang. tergatung pada diri masing-masing. mulai dari membeli sesuatu sesuai kebutuhan bukan keinginanan, menhindari utang demi membeli sesuatu yang tidak sangat dibutuhkan, sampai dengan terus hidup sederhana. Karena capek juga ya, hidup demi mendapat pengakuan terus dari orang lain.
Walau saya dan suami tidak sekaya Warren Buffett, bahkan bisa dinilai dengan pendapatan pas-pasan, tapi kami tetap berprilaku finansial seperti beliau. Minimal jangan berhutang meski inginkan sesuatu dan gak usah banyak gaya kalo belom ada dananya, alhamdulillah hidup berasa tenang aja gitu. Apalagi kalau kekayaan kami seperti Warren kali ya? Pengen bikin sekolahan gratis atau foundation, halu aja dulu hehe
Kalo udah ada utang membuat keuangan malah jadi gak asik sih ya memang. Jadi kudu meminimalisir urusan utang ya, biar makin semangat buat jadi financial freedom