Hai, Kawan Risalah-ku! Apa kabar kalian? Sini deh! Aku mau cerita soal cara menghasilkan uang dari menulis di era digital kayak sekarang. Siapa tahu ‘kan bisa jadi ladang penghasilan kalian juga?
Kadang aku tuh senyum-senyum sendiri pas ingat jaman dulu. Di mana menulis cuma kuanggap sebagai hobi pengisi waktu. Mulai dari nulis diary, menulis puisi di buku tulis, atau sekadar corat-coret ide yang lewat di kepala.
Tapi sekarang, siapa coba yang mengira kalau menulis bisa jadi sumber penghasilan yang nyata? Malahan nih beberapa temanku sudah menjadikannya sebagai profesi utama lho.
Coba deh kutanya ke Kawan Risalah-ku semua! Ada yang suka menulis nggak nih?
Kalau ada, percaya deh! Di era digital ini, peluang buat menghasilkan uang dari tulisan itu terbuka lebar banget. Tinggal kalian mau atau nggak buat masuk dan mencobanya.
Kenapa Menulis Masih Relevan di Era Digital
Heleh! ‘Kan sudah ada e-ai tuh, yakin menulis masih relevan? Lagian orang-orang mah pada lebih suka nontonin konten visual keles.
Kawan Risalah-ku ada yang berpikir begini juga? Oke, biar kubahas ya!
Di tengah banjirnya konten visual, baik foto, video, ataupun reels, nyatanya menulis tetap punya tempat istimewa kok. Buktinya, hampir semua hal butuh tulisan, kayak caption media sosial, artikel website, naskah iklan, sampai cerita fiksi yang bikin baper pembacanya.
Salah satu blog yang suka kubaca bertajuk Rumah Kurcaci Pos. Ada banyak cerita anak, mulai dari cerpen, dongeng, dan fabel di sana. Cocok buat quality time bareng anak kalian lho.
Terus ya, buatku pribadi, menulis bukan cuma soal uang. Ada manfaat yang lebih dalam, kayak melatih berpikir jernih, bikin hati lebih tenang, dan kadang jadi cara untuk mengenal diri sendiri.
Kalau penasaran lebih jauh, aku pernah nulis juga tentang manfaat menulis dan itu bisa jadi alasan kenapa kamu harus mulai menulis sekarang juga. Cus baca, Best! Hehehe…
Berbagai Cara Menghasilkan Uang dari Menulis
Nah, bagian ini yang paling kalian tunggu-tunggu ‘kan? Gimana caranya tulisan kalian bisa jadi cuan?
Sedikit cerita dariku. Aku masih ingat banget waktu pertama kali dapat uang dari menulis. Rasanya campur aduk. Antara kaget, senang, sekaligus nggak percaya.
Bayangin saja! Sesuatu yang biasanya kulakukan hanya untuk melepas penat, ternyata bisa dihargai orang lain. Dari situ aku sadar, menulis di era digital bukan lagi sekadar hobi.
Kalau dulu tulisan cuma berhenti di buku catatan atau postingan media sosial yang mungkin akan dibaca segelintir teman. Sekarang peluangnya jauh lebih luas.
Ada blog, platform cerita online, sampai freelance marketplace yang siap menampung karya kita.
Jadi, buat kalian yang mungkin masih ragu atau mikir tulisan kalian masih biasa saja, percayalah! Aku juga dulu mulai dari nol kok. Pelan-pelan, aku belajar kalau tulisan sederhana pun bisa jadi penghasilan kalau kalian tahu jalannya.
Yuk, aku kasih tahu beberapa cara yang bisa kamu coba untuk menghasilkan uang dari menulis di era digital ini.
1. Menulis di Blog atau Website Pribadi

Punya blog itu ibarat punya rumah sendiri di dunia digital. Dari situ kalian bisa dapat penghasilan lewat iklan (Google AdSense), affiliate marketing, atau kerja sama brand. Butuh waktu, sih, tapi hasilnya bisa jangka panjang.
Selain itu, blog juga bisa jadi Tempat Berbagi Cerita dan Ceria, tempat kalian menyalurkan pikiran, pengalaman, dan ide-ide yang mungkin bisa menginspirasi orang lain.
Nilainya nggak melulu soal uang sih, tapi juga soal membangun hubungan dengan pembaca.
Kalau blog kalian berkembang, pembaca akan datang bukan hanya karena informasi yang kalian bagi, tapi mereka juga akan merasa dekat dengan “suara” dan cerita personal kalian.
2. Menulis Cerita atau Novel Online
Kalau kalian suka bikin cerita fiksi, platform seperti Wattpad, Dreame, atau KaryaKarsa bisa jadi pilihan.
Ada penulis yang awalnya iseng nulis cerita, eh malah punya banyak pembaca dan akhirnya menghasilkan uang. Bahkan, ada yang karyanya diangkat jadi buku cetak, sampai difilmkan.
Yang menarik, platform-platform ini biasanya punya sistem monetisasi sendiri. Ada yang bayar per jumlah pembaca, ada yang lewat royalti, terus ada juga yang kasih peluang dukungan dari fans.
Jadi, selain menyalurkan hobi, kalian juga bisa bangun komunitas pembaca yang loyal.
Oh iya, aku juga pernah bahas lebih detail di artikel aplikasi menulis cerita yang menghasilkan uang lho, coba deh kalian baca! Siapa tahu kalian menemukan platform yang paling cocok dengan gaya menulis kalian.
3. Menjadi Penulis Freelance
Ini salah satu cara paling fleksibel. Kalian bisa menulis artikel SEO, copywriting untuk bisnis, sampai ghostwriting buat orang lain. Banyak banget kok marketplace freelance yang bisa jadi pintu masuk.
Enaknya lagi, kalian bisa atur sendiri waktu kerja dan jenis project yang mau diambil. Sehingga, kalau masih kuliah, kerja, atau sibuk dengan aktivitas lain, freelance tetap bisa jalan.
Semakin sering kalian ambil project, portofolio kalian juga makin kuat, dan otomatis peluang dapat klien besar jadi lebih terbuka.
Kalau kalian tertarik jadi penulis artikel, coba deh mulai belajar SEO! Biar tulisan kalian bukan cuma enak dibaca manusia, tapi juga disukai mesin pencari. Dengan begitu, nilai tulisan kalian akan lebih tinggi di mata klien.
4. Pekerjaan Tetap yang Berkaitan dengan Menulis

Kalau kalian mau lebih stabil, ada juga pekerjaan full-time seperti content writer, script writer, atau editor.
Dunia digital butuh banyak orang yang jago merangkai kata. Hampir semua perusahaan sekarang butuh orang yang bisa menulis, mulai dari bikin konten media sosial, nulis artikel untuk website perusahaan, sampai ngerjain naskah iklan.
Selain itu, pekerjaan di bidang ini biasanya juga kasih kesempatan buat terus belajar hal baru, kayak riset topik, memahami audiens, dan teknik marketing.
Jadi nggak hanya menulis, tapi kalian juga bisa mengasah skill komunikasi dan kreativitas.
Aku juga pernah bahas tentang pekerjaan untuk yang suka menulis. Coba deh Kawan Risalah-ku baca! Barangkali kalian cocok di salah satunya.
Platform dan Aplikasi yang Bisa Menghasilkan Uang
Pernah nggak sih kalian nulis sesuatu, entah itu curhatan panjang, cerita fiksi, atau opini, lalu kepikiran, “Andai tulisan ini bisa dibaca lebih banyak orang, enak juga ya”
Nah, kabar baiknya, di era digital sekarang, kesempatan itu terbuka sangat lebar. Ada banyak platform yang siap menampung tulisan kalian, bahkan bisa kasih apresiasi berupa uang kalau karyanya disukai pembaca.
Cuma kalian harus memahami bahwa setiap platform punya karakteristik sendiri. Ada yang cocok buat penulis fiksi, ada yang lebih pas buat artikel opini atau blog, terus ada juga yang bisa jadi jalan untuk freelance dan dapat klien.
Jadi, kalian tinggal pilih jalur mana yang sesuai dengan gaya menulis kalian. Beberapa platform populer yang bisa kalian coba, antara lain:
- Medium bayar penulis lewat jumlah pembaca. Cocok buat yang suka menulis artikel opini atau esai mendalam.
- Wattpad / Dreame cocok buat yang suka fiksi, mulai dari cerita cinta, fantasi, sampai thriller. Banyak penulis yang akhirnya bisa menerbitkan buku cetak dari sini.
- Blog pribadi fleksibel banget, bisa menulis apa saja sesuai minat, lalu monetisasi dengan iklan, afiliasi, atau kerja sama
- Upwork, Fiverr, Projects.co.id atau Sribulancer merupakan tempat cari klien freelance untuk artikel, copywriting, atau konten website.
- KaryaKarsa atau Patreon pas buat kalian yang pengen dibantu langsung oleh pembaca lewat sistem dukungan berbayar.
Kalau kalian masih bingung mau pilih yang mana, coba deh tentukan dulu gaya menulis kalian!
Maksudku, kalau kalian lebih suka cerita fiksi, maka mulai dari Wattpad. Kalau kalian sukanya artikel informatif? Coba Medium atau blog pribadi. Terus kalau sukanya dengan tantangan project beragam? Masuk saja ke marketplace freelance.
Tips Memulai Karier Menulis dari Nol
Kalau Kawan Risalah-ku masih pemula, jangan minder dulu deh! Aku juga dulu mulai dari nol kok. Menulis seadanya, kadang nggak percaya diri, bahkan sempat mikir “siapa sih yang mau baca tulisanku?”
Tapi pelan-pelan aku belajar kalau kuncinya bukan langsung jago, tapi berani mulai. Nah, ini beberapa tips dari pengalamanku yang bisa kalian cobain juga, yaitu:
- Biasakan menulis setiap hari, meski cuma satu paragraf. Dari situ lama-lama kalian akan terbiasa menuangkan ide.
- Tentukan niche. Kalian mau nulis tentang apa? Traveling, lifestyle, finansial, atau fiksi?
- Bangun portofolio online, bisa lewat blog, LinkedIn, atau Medium.
- Mulai dari kecil dulu. Kalian bisa ikut lomba menulis, menulis di blog teman, atau ambil project kecil di freelance marketplace. Dari situ, pengalaman dan portofolio kalian akan terbentuk.
Tantangan Menjadi Penulis di Era Digital

Tentu saja, nggak semua orang jalannya mulus. Menulis di era digital tuh memang penuh peluang, tapi di balik itu ada juga sisi lain yang kadang bikin goyah.
Maksudku, ada masa di mana semangat lagi tinggi-tingginya, tapi ada juga waktu ketika tulisan sepi pembaca atau bahkan ditolak klien.
Aku sendiri juga pernah ada di fase itu lho. Rasanya campur aduk, antara kecewa dan ingin menyerah.
Tapi justru dari situ aku belajar. Menulis bukan cuma soal hasil, tapi juga perjalanan. Dan perjalanan ini sering kali penuh lika-liku. Beberapa tantangan yang sering aku rasain bisa macem-macem, kayak:
- Persaingannya ketat. Ada banyak banget penulis baru bermunculan.
- Konsistensi. Aku tuh gampang banget tergoda berhenti kalau hasilnya belum kelihatan.
- Kritik dan penolakan. Nggak semua orang suka tulisanku. Pasti ada saja tulisanku yang ditolak atau nggak disukai orang.
Tapi kalau kalian benar-benar suka menulis, tantangan ini seharusnya jadi bahan bakar untuk terus berkembang sih. Iya nggak?
Menulis = Peluang + Passion
Menulis di era digital tuh ternyata bukan sekadar hobi yang berhenti di catatan pribadi ya.
Dari artikel ini, kalian pasti sudah bisa melihat bagaimana menulis bisa membuka banyak peluang, mulai dari menyalurkan passion, mencoba berbagai platform menulis, menghasilkan uang lewat freelance maupun blog pribadi, sampai menjadikannya sebagai pekerjaan full-time.
Tentu saja, pasti ada tantangan seperti konsistensi, persaingan, atau rasa kurang percaya diri. Tapi semua itu bisa kok kalian hadapi dengan latihan, keberanian, dan kemauan untuk terus belajar, termasuk belajar SEO agar tulisan kalian lebih mudah ditemukan pembaca.
Jadi, kesimpulannya adalah kalau kalian memang suka menulis, jangan simpan sendiri! Mulailah bagikan tulisanmu! Bisa di mana saja.
Terus, coba berbagai jalan, konsisten menulis, dan biarkan prosesnya membawa kalian ke pintu rezeki yang mungkin nggak pernah kalian sangka sebelumnya.
Sudah ah. Ceritaku tentang cara menghasilkan uang dari menulis di era digital sudah panjang banget. Kalau begitu, sampai jumpa di artikel selanjutnya ya, Kawan Risalah-ku!

Aku punya akun Medium. Baru tahu loh kalau bisa berbayar juga. Jarang diisi sih.
Memang ya kalau punya passion menulis, sebetulnya banyak kok peluangnya. Musti sabar dan konsisten sih…
Sampai saat ini saya masih rajin menulis di dua blog. Ya Pastinya demi mendapatkan penghasilan
Awalnya memang malu, karena gaya bahasa saya yang masih acakadul
Pernah berjuang menulis novel di salah satu platform dengan harapan dapat duit dari sana.
Sayangnya saya gagal karena saya tidak konsisten. Jadi semua itu memang butuh usaha yg kuat agar bisa menghasilkan.
Saya sedang asyik menulis di KBM. Planningnya sih memang ingin dioptimasi nanti. Ini belum masuk, ya. Btw, saya malah baru tahu kalau Medium membayar penulisnya. Wah ini bisa jadi ladang cuan bagi saya yang suka menulis essay sejarah. Makasih pencerahannya Mbak.
Wah apa kabar medium saya ya? Dulu bikin iseng aja, terus lupa. Coba nanti ditengok lagi dan coba nulis di sana lagi. Siapa tahu bisa cuan juga. Kaya Kompasiana juga kan kalo udah sekian view gitu bisa ada poin bernilai uang