oleh-oleh khas Medan

Oleh-Oleh Medan yang Membuatku Jatuh Cinta pada Rasa

Bekerja di salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada di Kalimantan Timur membuatku terbiasa hidup jauh dari hiruk-pikuk kota besar.

Hari-hariku dipenuhi aroma tanah basah, deru mesin, dan hamparan hijau pohon sawit sejauh mata memandang. Di tengah rutinitas itu, ada satu momen yang selalu kutunggu. Iya, teman-teman yang baru pulang cuti.

Yah, as you expexted, mereka yang cuti selalu nggak lupa bawa buah tangan a.k.a oleh-oleh. Dan salah satu teman akrabku yang bekerja di perusahaan itu berasal dari Medan.

Habis cuti, dia pasti datang dengan wajah segar setelah bertemu keluarga. Secara, Kalimantan-Medan tuh ongkosnya nggak semurah Kalimantan-Surabaya, euy.

Aku jadi maklum kalau dia selalu excited kalau cuti dan pulang ke kampung halamannya. Selain itu, aku juga happy karena mereka bawa oleh-oleh yang meninggalkan jejak rasa paling membekas yaitu oleh-oleh khas Medan.

Oleh-oleh Khas Medan

Hari itu, teman sekantorku baru kembali dari kampung halamannya. Begitu ia masuk kantor, mataku langsung tertuju pada kantong besar di tangannya.

“Buat kita semua,” katanya sambil tersenyum. Begitu kubuka, aroma manis langsung menyeruak, membuat perutku seolah ingat belum sarapan.

Aku yakin, Travel Blogger Medan pasti sudah nggak asing sama oleh-oleh khas Medan yang akan kusebutkan ini.

1. Bika Ambon, Manis Hangat yang Mengikat Lidah

Bika Ambon
Bika Ambon

Kotak pertama yang kubuka berisi Bika Ambon. Warnanya kuning keemasan, teksturnya berserat rapi seperti sarang lebah, dan aromanya wangi pandan bercampur santan itu langsung mengundang.

Temanku bilang kalau Bika Ambon adalah salah satu kuliner khas Medan meski namanya Ambon. Aku benar-benar terkesan sama rasanya.

Gigitan pertama langsung membawaku pada sensasi yang tak biasa. Lembut di mulut, tapi sedikit kenyal, manisnya pas, dan ada rasa hangat dari rempah yang samar.

Baca juga:  Punya Hobi Menulis? Ini 7 Pekerjaan yang Cocok untuk Penulis

Dari ceritanya, kue ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan menjadi buah tangan wajib bagi siapa pun yang berkunjung ke kota itu.

2. Bolu Meranti, Lembut yang Membawa Rindu

bolu meranti khas medan
menikmati bolu meranti khas Medan di kantor

Lalu, keluar oleh-oleh kedua. Bolu Meranti. Bolu gulung berlapis krim dan selai ini sudah tersohor di kalangan perantau. Temanku membawa varian keju toping cokelat, rasa aman yang jarang gagal memikat.

Bolu ini lembutnya luar biasa, seperti awan manis yang langsung lumer di mulut. Perpaduan krim gurih dan manis membuatku ingin memotong lagi, dan lagi.

Dari ceritanya, Bolu Meranti memang sudah jadi ikon oleh-oleh Medan sejak lama. Bahkan nih ya, katanya orang rela antre demi mendapatkan cemilan ini. Termasuk teman kerjaku itu. Hehehe….

3. Teri Medan & Tauco, Gurih yang Membuat Lidah Menari

Di antara kotak manis itu, ada satu bungkusan yang aromanya langsung “membangunkan” selera. Katanya, itu teri Medan. Bentuknya kecil, tapi rasa gurih-asin yang dimilikinya luar biasa.

Kata temanku, teri Medan ini spesial karena renyah dan nggak terlalu asin, sehingga cocok dimasak menjadi sambal atau dicampur dengan kacang tanah goreng.

Tak berhenti di situ, ia juga mengeluarkan sebotol tauco. Aku yang terbiasa dengan masakan Kalimantan agak kaget. Tauco Medan ternyata punya aroma fermentasi kedelai yang khas, gurih, dan sedikit manis.

“Coba nanti tambahkan tauco saat masak udang atau sayur,” katanya.

Dan benaran saja, ketika kucicipi beberapa hari kemudian, rasanya seperti membawa lidahku berpetualang ke rumah makan khas Medan yang belum pernah kudatangi.

Tauco benar-benar menambahkan cita rasa pada resep makanan yang kubuat dah.

4. Kopi Sidikalang: Medan yang Menyapa Lewat Secangkir Hangat

Kopi Sidikalang Khas Medan
Menikmati segelas Kopi Sidikalang di kantor

Sebagai penutup, ia mengeluarkan bungkusan kopi Sidikalang. Aromanya langsung memenuhi ruangan. “Coba seduh buat nanti siang,” katanya.

Baca juga:  Cara Menghasilkan Uang dari Menulis di Era Digital

Kopi ini ternyata punya rasa yang khas. Pekat, sedikit pahit, tapi meninggalkan aftertaste yang halus.

Temanku cerita kalau Sidikalang adalah sebuah daerah di Sumatera Utara yang memang dikenal sebagai penghasil biji kopi berkualitas.

Saat meneguknya, entah kenapa aku seperti sedang duduk di café atau tempat nongkrong asyik di Medan. Meski kenyataannya aku masih di mess karyawan di tengah perkebunan.

Kenapa Rasa Ini Membuatku Jatuh Cinta

Dari bika ambon yang legit, bolu meranti yang lembut, teri medan lengkap sama tauconya, hingga kopi sidikalang yang mantap, semuanya meninggalkan kesan yang sama. Kehangatan.

Rasanya kayak sepotong rumah yang datang jauh-jauh, meski aku nggak pernah benar-benar menginjakkan kaki di Medan.

Sejak hari itu, setiap ada teman yang pulang cuti ke Medan, aku selalu menitip pesan, “Jangan lupa bawa yang kemarin, ya.”

Dan setiap kali kotak-kotak itu terbuka, aku tahu akan ada cerita baru yang menempel di lidah dan hatiku.

Rasa yang Mengundang Langkah ke Medan

Hingga kini, aku belum pernah jalan-jalan ke Medan. Tapi oleh-oleh itu membuatku punya alasan untuk suatu hari nanti menjejakkan kaki di sana. Bukan hanya untuk melihat kotanya, tapi untuk merasakan langsung setiap gigitan oleh-oleh khas Medan dari sumbernya.

Karena kadang, cinta itu datang bukan dari tatap pertama, tapi dari rasa yang singgah, lalu tak mau pergi.

Related Posts

4 thoughts on “Oleh-Oleh Medan yang Membuatku Jatuh Cinta pada Rasa

  1. Bolu Meranti dan Bika Ambon Medan memang ngga ada duanya! Dulu ditambah lagi dengan manisan jambu kristal yang bumbunya enak banget…
    untung sekarang banyak bisa dijumpai si manisan jambu kristal ini.

    Medan memang terkenal kulinernya karena bumbu yang dipakai ngga pelit sama sekali.

  2. Teri Medan dan Kopi Sidikalang are the must deh. Setiap ada kesempatan ke Medan atau ada teman yang bisa titip beli di sana, aku pasti request ini. Bisa beli yang bungkusan kecil jadi gak rempong dibawanya. Keduanya favorit saya dan keluarga lah pokoknya.

  3. jadi ngiler lihat bika ambon

    karena di Bandung coret susah banget beli ambon bika ambon

    akhirnya bikin sendiri dong
    dan gagal dong
    berulangkali bikin, dan selalu gagal, hiks

    Masa harus ke Medan untuk nyicipin bika ambon ya? 😀

  4. Aku belum pernah ke Medan euy. Tapi penyuka kue Bika Ambon. Tadinya terheran-heran aja nama kuenya, ternyata ada sejarahnya yah. Teri Medan emang enak sih, engga terlalu asin, jadi kalau udah digoreng, suka aku titil…hehe…
    Pengen aaaah, nabung buat ke Medan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *